SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam (biasa
disingkat SDA) adalah segala
sesuatu yang muncul secara alami yang dapat
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada
umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi
juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam, berbagai
jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan
peradaban dan populasi manusia,
serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi sumber
daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama
pada satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk
menunjang kebutuhan manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar
merata dan beberapa negara seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki
kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh,
negara di kawasan Timur Tengah memiliki
persediaan gas alam sebesar
sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa
fosfat sebesar
setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini
seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di
negara-negara tersebut.
Indonesia, salah satu
negara dengan kekayaan sumber daya alam hayati dan nonhayati terbesar di dunia.
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya
dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat
diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus
ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme,
sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan.
Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi
dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah
SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses
pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak
bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan
waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya
sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa
hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal
dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan dan suhu panas selama jutaaan tahun ini kemudian
mengubah materi dan senyawa organik tersebut
menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.
Daya dukung lingkungan
Kemampuan lingkungan untuk
mendukung perikehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumber
daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya cukup ruang untuk
hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung
lingkungan. Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga
daya dukung lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda. Oleh karena itu,
pemanfaatanya harus dijaga agar terus berkesinambungan dan tindakan eksploitasi
harus dihindari. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan
dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut:
- Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
- Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
- Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur ulang.
- Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.
Sumber daya alam di
Indonesia
Indonesia merupakan
negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan
tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan
hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung
perkembangan ekonomi yang
berkelanjutan (green economy). Protokol Nagoya sendiri merumuskan
tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara
pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat
penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut.
Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara
lain:
- Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat.
- Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral.
- Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral.
Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10%
dari tanaman berbunga yang
dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari
hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25%
dari hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia
juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan
kayu yang banyak
diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia.
Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja.
Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis
bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. Di samping itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur
dan baik digunakan untuk berbagai jenis tanaman. Wilayah perairan yang mencapai
7,9 juta km2 juga menyediakan potensi alam yang sangat besar.
PERSEBARAN SUMBER DAYA ALAM DI INDONESIA DAN PEMANFAATANNYA
POTENSI SUMBER DAYA ALAM DAN PERSEBARANNYA
1. Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah semua kekayaan berupa benda
mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
2. Penggolongan Sumber Daya alam
Ada beberapa macam sumber daya
alam yang dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara. Sumber daya alam tersebut
dapat diklasifikasikan menurut beberapa hal.
Berdasarkan bagian atau bentuk
yang dapat dimanfaatkan, sumber daya alam diklasifikasikan seperti berikut ini
.
a.
Sumber daya alam materi, yaitu bila
yang dimanfaatkan adalah materi sumber daya alam tersebut.
b.
Sumber daya alam hayati, ialah
sumber daya alam yang berbentuk makhluk hidup, yaitu hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Sumber daya alam tumbuh-tumbuhan disebut sumber daya alam nabati,
sedangkan sumber daya alam hewan disebut sumber daya alam hewani.
Bila kita telusuri lebih jauh, sumber daya alam hayati dapat digolongkan
sebagai sumber daya alam materi maupun energi.
c.
Sumber daya alam energi, yaitu bila
barang yang dimanfaatkan manusia adalah energi yang terkandung dalam sumber
daya alam tersebut.
d.
Sumberdaya alam ruang, yaitu
ruang atau tempat yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Makin besar kenaikan
jumlah penduduk, sumber daya alam ruang makin sulit diperoleh. Ruang, dalam hal
ini, dapat berarti ruang untuk mata pencaharian (pertanian, perikanan), tempat
tinggal, arena bermain anak-anak,dan sebaginya. Di kota-kota besar,
seperti Jakarta, sumber daya alam ruang maskin sulit didapat.
e.
Sumber daya alam waktu, sulit
dibayangkan bahwa waktu merupakan sumber daya alam. Sebagai sumber daya alam,
waktu tidak berdiri sendiri maliankan terikat dengan pemanfaatan sumber daya
alam lainnya. Contoh : air sulit didapat pada musim kemarau. Akibatnya,
mengganggu tanaman pertanian.
Berdasarkan pembentukannya, sumber daya alam dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
- Sumber Daya Alam yang dapat Diperbaharui (renewable resources)
Disebut sebagai sumber daya alam yang dapat
diperbaharui, karena alam mampu mengadakan pembentukan baru dalam waktu yang
relative cepat. Dengan demikian, sumber daya alam ini tidak dapat habis.
Pembaruan bisa terjadi dengan dua jalan, yaitu secara reproduksi atau dengan
adanya siklus.
1) Pembaruan dengan reproduksi. Pembaruan ini terjadi pada sumber
daya alam hayati, karena hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak sehingga
jumlahnya selalu bertambah. Sekalipun demikian, bila pengelolaannya tidak
tepat, sumber daya alam hayati dapat punah. Sekali spesies hewan dan tumbuhan
punah, maka alam tidak dapat memperbarui atau membentuk lagi. Seringkali
aktivitas manusia yang kurang bertanggung jawab bisa menyebabkan sumber daya
alam hayati menurun kualitas dan keanekaragamannya, misalnya, karena pengaruh
pencemaran. Sebaliknya, dengan penerapan prinsip-prinsip genetika, misalnya
hibridisasi dan rekayasa genetika, sumber daya ala mini dapat ditingkatkan
kualitas dan keanekaragamannya.
2) Pembaruan dengan adanya siklus. Beberapa sumber daya alam, misalnya
air dan udara terjadi dalam proses yang melingkar memnbentuk siklus. Dengan
demikian, selalu terjadi pembaruan. Aktivitas manusia seperti berikut dapat
menurunkan kualitas dan kuantitas sumber daya alam.
Pencemaran udara akan
menurunkan kualitas atmosfer bumi, serta
Penebangan hutan dapat
menurunkan kualitas air tanah dan menimbulkan banjir.
- Sumber Daya Alam yang tidak Dapat Diperbarui (unrnewable resource)
Sumber daya ala mini terdapat dalam jumlahyang
relative statis karena tidak ada penambahan atau pembentukannya sangat lambat
bila dibandingkan dengan umur manusia. Pembentukannya memerlukan waktu ratusan
tahun bahkan jutaan tahun. Manusia tidak dapat memanfaatkannya selama 2 -3
generasi.Sumber daya alam ini dapat
habis.
Contoh : Bahan
mineral, batu bara, gas alam dan sumber daya alam fosil lainnya. Berdasarkan
daya pakai dan nilai konsumtifnya, sumber daya alam ini dibedakan menjadi dua
golongan berikut.
1)Sumber daya alam yang tidak cepat habis. Tidak cepat habis karena nilai konsumtif terhadap barang itu relative
kecil. Manusia hanya memanfaatkannya dalam jumlah sedikit. Di samping itu,
sumber daya ala mini dapat dipakai secara berulang-ulang hingga tidak cepat
habis.
Contoh : intan, batu permata, serta logam mulia (emas)
Contoh : intan, batu permata, serta logam mulia (emas)
2)Sumber daya
alam yang cepat habis. Cepat
habis karena nilai konsumtif akan barang relatif tinggi. Manusia menggunakan
dalam jumlah yang banyak, sehingga sumber daya ala mini akan cepat habis. Di samping
itu daur ulangnya sukar dilakukan.
Contoh : bensin, gas alam, dan bahan baker lainnya.
Contoh : bensin, gas alam, dan bahan baker lainnya.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERDASAR PRINSIP
BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN
1. Kerusakan Sumber Daya Alam
Ketersediaan sumber daya alam di permukaan bumi sangat
beragam dan penyebarannya tidak merata. Adasumber daya alam yang berlimpah
ruah dan ada pula yang jumlahnya terbatas atau sangat sedikit. Bahkan, ada yang
sekali diambil akan habis.
Bila terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk
dan persediaan sumber daya alam, maka lingkungan hidup bisa berubah. Perubahan,
sebagai akibat kegiatan manusia hasilnya bisa baik, bisa juga buruk. Contoh
perubahan lingkungan kea rah yang buruk adalah pencemaran lingkungan
(pencemaran udara, air, dan tanah), pembukaan hutan, dan permasalahan di bidang
sosial. Umumnya, kerusakan sumber daya alam diakibatkan oleh pengelolaan tanpa
perhitungan. Bentuk-bentuk kerusakan sumber daya alam
di Indonesia antara lain sebagai berikut.
- Pertanian dan Perikanan
Penggundulan hutan merupakan salah
satu contoh kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang
berpindah. Tempat yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi
alang-alang. Akibat lebih jauh, saat musim hujan, akan terjadi proses
pengikisan tanah permukaan yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir.
Sementara itu, saat musim kemarau tempat seperti itu akan mengalami kekurangan
air.
- Teknologi dan Industri
Perkembangan teknologi yang pesat
mempercepat dan mempermudah manusia dalam mengolah alam (lingkungan hidup). Hanya
saja dalam penggunaan teknologi harus tepat dan sesuai dengan keadaan suatu
daerah. Pemanfaatan teknologi yang tidak tepat dan tidak sesuai dapat mengubah
lingkungan menjadi buruk.
- Pencemaran
Pencemaran (polusi) adalah peristiwa
berubahnya keadaan alam (udara, air, dan tanah) karena adanya unsur-unsur baru
atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu. Pencemaran ini dapat menimbulkan
gangguan ringan dan berat terhadap mutu lingkungan hidup manusia.
- Banjir
Banjir sering terjadi saat musim
hujan, terutama ketiak curah hujan tinggi. Banjir merupakan genangan air,
meliputi daerah yang cukup luas karena sungai tidak mampu lagi menampungnya.
- Gunung api Meletus (sudah cukup jelas)
- Gempa Bumi. (sudah cukup jelas)
- Angin Topan
Angin Topan adalah angin yang
berhembus dengan kecepatan yang sangat kuat. Bila disertai hujan, disebut
badai.
- Musim Kemarau. (sudah cukup jelas)
2. Pengelolaan Sumber Daya
Alam Berdasarkan Prinsip Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam harus hati-hati. Prinsipnya,
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan agar tetap terjaga kelestariannya.
Sumber daya alam perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan makhluk
hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah, kehidupan bisa terganggu.
Beberapa hal yang dapat diusahakan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam
adalah sebagai berikut :
- Penghijauan dan Reboisasi
Usaha penghijauan dan reboisasi
hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang berhubungan dengan air, tanah,
udara.
- Sengkedan
Untuk mencegah erosi dan menjaga
kesuburan tanah, pada tanah yang berbukit-bukit atau tanah miring dibuat
sengkedan / terasering. Tujuannya adalah agar pada waktu hujan air banyak
meresap ke dalam tanah.
- Pengembangan daerah aliran sungai
Daerah aliran sungi (DAS) merupakan
daerah peka terhadap kerusakan dan pencemaran, karenanya seringnya pengikisan
lapisan tanah oleh arus sungai.
- Pengolahan air limbah
Sumber air limbah dapat berasal dari rumah tangga,
industri dan pabrik. Air limbah yang dibuang ke tanah bisa merembes, masuk ke
tanah bercampur dengan air tanah. Hal itu bearti bukan tanah saja yang
tercemar, tetapi juga air bawah permukaan tanah.
- Penertiban pembuangan sampah
Sampah dapat menimbulkan permasalahan, seperti sarang
penyakit, menimbulkan bau busuk, dan mengganggu pandangan mata. Oleh sebab itu,
buanglah sampah pada tempat yang telah ditentukan jangan membuang sampah di
sembarang tempat. Tempat penimbunan sampah yang terakhir jangan sampai
mengganggu lingkungan kehidupan. Di samping itu perlu dipikirkan pula cara
pemusnahan sampahnya.
3. Pengelolaan Sumber Daya
Alam Berdasarkan Prinsip Mengurangi
Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia memerlukan
berbagai sumber daya alam. Baik sumber alam yang bersifat hasil tambang, energi
maupun hayati.Dalam mengambil sumber daya
alam jangan diambil semuanya (dihabiskan), tetapi berrprinsip mengurangi saja.
Pengambilan yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan mengganggu ekosistem
lingkungan.
Sumber daya alam mempunyai sifat saling bergantung
satu sama lain. Dengan demikian, suatu tindakan terhadap suatu sumber daya
alam, efeknya akan terasa pada sumber daya alam yang lain. Rusaknya hutan akan
mempengaruhi ekosistem, sehingga dapat menyebabkan terjadinya erosi, banjir,
kekeringan, dan sebagainya.
4. Pengelolaan Sumber Daya Alam
Berdasarkan Prinsip Daur Ulang
Dengan teknologi maju, manusia dapat memanfaatkan
sampah untuk dijadikan kerta ataupun pupuk organis. Sampah-sampah yang berasal
dari organic dapat diproses menjadi pupuk organic dan digunakan untuk memupuk
tanah. Tanah sebagai sumber daya alam kemudian ditanami tanaman produksi.
Setelah tanaman mati, daun-daunnya dapat diolah kembali menjadi pupuk setelah
melalui proses daur ulang.
Proses daur ulang adalah pengolahan kembali
suatu massaatau bahan-bahan dalam bentuk sampah kering yang tidak
mempunyai nilai ekonomi menjadi suatu barang yang berharga dan berguna bagi
kehidupan manusia. Bahan-bahan bekas tersebut, antara lain, plastic, kertas,
karton, kardus, seng, besi, logam, aluminium, kaleng, serbuk gergaji, potongan
kain, kaca dan kulit.
Bahan baku daur ulang yang berupa sampah,
pada umumnya dianggap tidak berguna dan tidak mempunyai nilai ekonomi. Sampah
tersebut biasanya digolongkan sebagai sampah anorganik yang tidak dapat
diproses secara alamiah. Sampah tersebut harus diolah melalui suatu proses,
menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Bahkan, dapat
digunakan kembali sebagaimana layaknya semula.
Sampah yang bersumber dari bahan organik berupa
sayuran, sisa makanan, pertanian, perkebunan, dan peternakan digolongkan
sebagai sampah basah (sampah organic) yang dapat diproses secara alamiah.
Misalnya dijadikan bahan baku untuk pembuatan kompos. Hal ini
merupakan salah satu model pengelolaan sampah (waste management).
Ada dua sistem
pengelolaan sampah, yaitu sistem pengelolaan formal dan informal.
- Sistem pengelolaan formal
Pengelolaan formal yakni pengumpulan, pengangkutan,
dan pembuangan yang dilakukan oleh aparat pemerintah setempat, misalnya Dinas
Kebersihan dan Pertamanan. Sistem ini memandang samaph sebagai beban
lingkungan, sehingga memerlukan dana dan tenaga yang besar. Walaupun ada
Program Adipura, namun kenyataannya masalah sampah tidak pernah terselesaikan
secara sempurna. Hal ini disebabkan oleh rendahnya partisipasi masyarakat dalam
penanganan sampah.
- Sistem pengelolaan informal
Pengelolaan
informal yakni aktivitas yang dilakukan oleh dorongan kebutuhan untuk hidup
dari sebagian masyarakat. Secara tidak sadar mereka berperan serta dalam
kebersihan kota, seperti pemulung dan insdutri daur ulang, baik jenis
kertas, plastik, kaleng, seng, botol, kardus, dan lain-lain. Mereka memandang
sampah sebagai sumber daya ekonomi. Mereka ini sebenarnya juga merupakan
pendekar lingkungan.
Dalam usaha mengurangi samapah
melalui teknik daur ulang, tidak sama perlakuannya untuk semua jenis sampah.
Daur ulang dapat diakukan secara individu atau kelompok, misalnya industri daur
ulang kaleng, plastik, kertas, kaca, logam, aluminium, dan lain-lain. Hal ini
harus dilakukan dengan skala industri, karena investasinya cukup besar.
Pengelolaan yang dapat dilakukan secara individu atau kelompok kecil dan
investasinya relative murah adalah mendaur ulang besi. Bahan bakunya berlimpah,
ekonomis, dan cara pembuatannya sederhana.
Proses daur ulang sebenarnya juga
merupakan salah satu cara menghemat sumber daya alam, Sebagai contoh, pada daur
ulang kertas. Jika kita mendaur ulang kertas, maka berarti kita telah menghemat
dan mengurangi terjadinya penebangan hutan. Selin menghemat dan menyelamatkan
hutan, dengan mendaur ulang kertas, juga berarti mengurangi penumpukan sampah.
C. PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM SECARA EKOEFISIEN
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia perlu berdasar pada prinsip
ekoefisien. Artinya tidak merusak ekosistem, pengambilan secara efisien, dan
memikirkan kelanjutan sumber daya alam itu.
Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan pada terwujudnya keberadaan sumber
daya alam untuk mendukung kesejahteraan manusia. Hal itu berarti, prioritas
utama pengelolaan sumber daya alam adalah pada upaya pelestarian lingkungan.
Ada dua pendapat mengenai pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Pendapat pertama dikemukakan oleh praktisi pembangunan dan pendapat kedua oleh
para praktisi lingkungan (environment).
Menurut para praktisi pembangunan, pembangunan yang bekelanjutan bertujuan
pada tersedianya sistem program, sarana-prasarana, sumber daya manusia, dan
dana untuk memenuhi kesejahteraan manusia. Pendapat ini menekankan pada upaya
penggunaan sela sumber daya yang ada untuk pelaksanaan pembangunan.
Menurut para praktisi lingkungan, pembangunan yang berkelanjutan harus
memikirkan kelestarian sumber daya alam untuk masa yang akan dating. Pendapat
ini menekankan pada pelestarian sumber daya alam.
Kedua pendapat tersebut memiliki keuntungan. Perbedaanya, praktisi pembangunan
menekankan keuntungan ekonomis secara cepat / singkat. Sementara praktisi
lingkungan menekankan keuntungan ekonomis jangka panjang.
Agar kita bisa menikmati keuntungan maksimal, sebaiknya kita gunakan kedua
pendapat praktisi tersebut. Dengan begitu, kita akan mendapat keuntungan
pemanfaatan sumber daya alam yang ekonomis pada saat ini hingga masa yang akan
datang.
Dalam pembangunan
berkelanjutan perlu dilakukan berbagai upaya berikut :
a. menyatukan persepsi tentang
pelestarian / konservasi biosfer
b. menstabilkan populasi bumi
baik di darat maupun di laut.
c. melanjutkan dan mengamankan
penggunaan sumber daya
d. menggunakan sumber daya
secara efisien dan tidak membahayakan biosfer
e. mengembangkan dan menerapkan
teknologi maju untuk mendukung pengelolaan dan pengembangan lingkungan.
f. Mendukung program ekonomi
baru yang memiliki strategi berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya dan
pengembangan lingkungan.
g. mengefektifkan implementasi
peraturan-peraturan konservasi keanekaragaman hayati.
Dunia pendidikan berperan strategis dalam mendukung,
mengimplementasikan dan mengembangkan program pembangunan berkelanjutan. Anak
didik harus dibekali hal-hal berikut.
Ilmu dan teknologi yang berhubungan
dengan permasalahan/siu lingkungan global.
Menyusun kesatuan materi ajar yang
terkait dengan ilmu dan teknologi kemasyarakatan.
Melakukan pendekatan terintegrasi
untuk pembelajaran isu lingkungan.
Melibatkan dukungan public dalam
melaksanakan kegiatan studi mengenai lingkungan.
Kebutuhan Manusia dan Kualitas Lingkungan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak lepas dari keterikatan pada lingkungan dan sumber daya yang terkandung di
dalamnya. Keterikatan ini terjadi karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
manusia memerlukan sumber daya.
Manusia, baik secara pribadi maupun
berkelompok, menginginkan pemenuhan bahkan pemuasan tingkat kebutuhannya yang
makin tinggi. Harapan tersebut dapat tercapai apabila sumber daya alam masih
mampu mendukung pemenuhan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Dengan kata
lain, dapat dinyatakan bahwa daya dukung lingkungan masih memadai untuk
mendukung pemenuhan kebutuhan populasi.
Daya dukung adalah kemampuan
dukungan maksimum lingkungan terhadap populasi dari spesies tertentu dalam
suatu habitat tertentu, tanpa berdampak mengganggu produktivitas habitat
tersebut. Oleh karena itu, daya dukung bukanlah berfokus pada maksimum
populasi, tetapi pada maksismum beban lingkungan yang dapat terjaga.
Lingkungan hidup terdiri dari
berbagai komponen / unsur. Apabila salah satu komponen lingkungan hidup
mengalami kepunahan maka keharmonisan lingkungan itu akan terganggu.
Beberapa faktor bisa mempengaruhi
lingkungan hidup adalah sebagai berikut
1. Jenis dan jumlah tiap unsur
lingkungan hidup
2. Hubungan
atau interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup. Interaksi
ini tidak hanya menyangkut komponen biofisik saja melainkan juga hubungan
sosial, karena unsur-unsur lingkungan hidup memiliki sifat dinamis.
3. Pola perilaku dan kondisi lingkungan hidup.
4. Faktor non material, misalnya suhu, iklim, dan
cuaca
Meningkatnya jumlah penduduk bumi
menyebabkan peningkatan berbagai kebutuhan, mulai dari pangan, sandang, maupun
permukiman. Dibutuhkan juga sumber daya alam lainnya seperti tanah, air,
energi, mineral dan lainnya yang diambil dari persediaan sumber daya alam di
bumi. Semula kehidupan manusia bumi dikuasai oleh alam, namun dengan munculnya
etika Barat lahirlah sistem nilai. Yang hakikatnya memandang bahwa manusialah
yang menguasai dan menjadi pusat (antroposentris). Dalam sistem nilai seperti
ini lahirlah anggapan bahwa apa yang di bumi ini segala-galanya adalah untuk
manusia. Disamping kebutuhan tersebut maka pada manusia terdapat
keinginan-keinginan agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi. Eksploitasi sumber
daya alam yang berlebihan untuk kepentingan manusia menyebabkan menipisnya
persediaan sumber daya alam. Bahkan sisa-sisa pengolahan berbagai barang
akhirnya menimbulkan berbagai bencana.
Berbagai gangguan lingkungan yang mengancam kehidupan
tersebut menarik perhatian para ahli. The Club of Rome dalam
penelitiannya berhasil menemukan adanya limafaktor yang saling berkaitan
dan berkembang secara eksponensial yang menyebabkan rusaknya lingkungan. Kelima
factor tersebut adalah pertumbuhan penduduk, pemingkatan produksi pertanian,
pengembangan industri, pencemaran lingkungan, dan konsumsi sumber-sumber alam
yang tidak dapat diperbarui makin meningkat. Bila kelima faktor tersebut tidak
diperhatikan, tidak dikelola dengan baik, dan tidak segera diatasi permasalahan
yang timbul, maka diperkirakan pada tahun 2100 mendatang manusia akan
dihadapkan dengan kehancuran bumi tempat tinggalnya. Hal tersebut akan diawali
dengan munculnya berbagai bencana yang mengganggu kehidupan manusia.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERWAWASAN LINGKUNGAN
Pengelolahan
sumber daya alam dapat untuk memenuhi kebutuhan hidup orang banyak, tetapi di
sisi lain pengelolahan sumber daya alam tersebut dapat menggangu keseimbangan
ekologi. Pengelola sumber daya alam harus benar-benar memerhatikan sifat-difat
sumber daya alam itu sendiri. Artinya, sumber daya alam yang dapat diperbaharui
atau yang tidak dapat diperbarui, pasti akan berbeda dalam penggunaannya.
Pengelolahan sumber daya yang berwawasan lingkungan dan bertanggung jawab
dangat penting dilakukan agar di masa mendatang sumber daya alam yang ada masih
bisa dimanfaatkan oleh generasi selanjutnya.
Hemat
dalam Penggunaan dan Memerhatikan Keperluan generasi Mendatang
Sumber
daya alam harus digunakan dengan penuh kesadaran dan memikirkan persediaan atau
cadangan untuk generasi yang akan datang. Dengan demikian, kekurangan sumber
daya alam di masa yang akan datang bisa dicegah karena telah direncanakan
pengelolahannya lebih dini. Penggunaan sumber daya alam tidak dapat diperbarui
seefisiensi mungkin. Meskipun saat ini persediaan sumber daya alam yang
alternatif sebagai cadangan. Selama ini anggapan bahwa sumber daya alam yang
ada di bumi adalah warisan nenek moyang dan harus dimanfaatkan secara maksimal
adalah salah.
Pencapaian
Efisiensi Pemakaian tertinggi
Pengelolahan
dan pemanfaatan sumber daya alam seharusnya dilakukan pada tingkat efektivitas
pemakaian dilihat dari segi potensi yang dimilikinya. Contohnya, sistem bertani
yang menerapkan saptausaha tani yang memulai dari pengelola tanah, pemilihan
bibit unggul, irigasi, pemupukan, pemberantasan hama, pascapanen, dan
distribusi hasil panen. Dengan sistem bertani yang benar kesuburan tanah akan
terjaga sebagai sumber daya yang dapat di perbarui masih tetap produktif.
Sebaliknya semua hasil yang diperoleh dari alam dapat dimanfaatkan sampai ke
bagian yang terkecil. Misalnya, apabila menerbangkan pohon, kita harus dapat
memanfaatkannya dari pohonnya, daunnya, rantingnya, dan akarnya. Dengan kata
lain, kita telah menerapkannya efektivitas pemakaian tertinggi.
Tidak
Merusak Keutuhan Sumber Daya Lain dan Lingkungan Sekitar
Dalam
melakukan pengelolahan sumber daya alam, seharusnya jangan sampai merusak atau
mengganggu keutuhan sumber daya lain. Contohnya, penangkapan ikan di laut
dengan menggunakan pukat harumau akan mematikan ikan-ikan yang masih kecil. Hal
ini sangat merugikan karena bibir-bibir ikan akan habis dan persediaan untuk
masa yang akan datang sudah tidak ada.